ARIN BACA PRASETYA ALUMNI, MALINDA YUDISIUM KEDUA KALI

Menjadi mahasiswa tak lantas melupakan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. Daripada hanya sekedar menjadi mahasiswa “kupu-kupu”, kuliah-pulang-kuliah-pulang, akan lebih bermanfaat kalau mahasiswa juga beraktivitas nonakademis. Banyak hal yang bisa dikerjakan selepas kuliah, seperti aktif di organisasi atau belajar berwirausaha. Yang terpenting, tentu manajemen waktu. Jangan sampai kewajiban studi terganggu oleh aktivitas nonakademis. Dengan manajemen waktu yang baik, prestasi bisa diraih, potensi diri bisa bertambah. Arin dan Malinda, dua peserta yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode Januari 2015, adalah contoh aktual bagaimana prestasi akademis bisa berbanding lurus dengan berkembangkan softskill dalam diri mereka masing-masing.

Arin Pranesti adalah lulusan dalam Yudisium FE UNY Periode Januari 2015 dengan IPK tertinggi sebesar 3,81. Alumnus Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi 2011 ini semasa menjadi mahasiswa aktif sebagai pengurus di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL). Sempat menjadi sekretaris di dua tahun pertama, Arin didaulat menjadi Ketua KRISTAL pada 2014 lalu. Anak sulung dari dua bersaudara pasangan Suharyanto dan Murtini ini pun tak canggung berkompetisi dalam berbagai lomba dan kompetisi. Selain juara kedua pada ajang Accounting Days 2013 dan peringkat kedua Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FE UNY 2014, Arin juga menjadi finalis di berbagai ajang tingkat nasional yang diadakan di berbagai perguruan tinggi.

Penerima Beasiswa Bidik Misi 2011 ini mengaku tak punya resep khusus untuk meraih prestasi akademis tersebut. “Saya hanya memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, ya pintar-pintar kita mengatur waktu,” terang lulusan SMK N 2 Purworejo ini. Arin menambahkan, kesempatan untuk kuliah ini adalah kesempatan yang sangat berharga. “Saya senang sekali bisa berkuliah di FE UNY. Bidik Misi sudah mewujudkan mimpi saya, dan inilah cara saya mewujudkan ungkapan rasa syukur itu,” terang gadis yang juga sempat bekerja di counter hp untuk menambah penghasilan selama kuliah ini.

Sementara bagi Malinda Dwi Apriliane, ini adalah yudisium keduanya. Kesempatan pertama dia dapatkan saat merampungkan studinya di tingkat Diploma. Melalui Program Kelanjutan Studi (PKS), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM FE UNY 2013 ini akhirnya berhasil menjadi sarjana di program studi Akuntansi S1. Dengan bekal IPK sebesar 3,84, Malinda berharap untuk bisa melanjutkan studinya di tingkat S2. Gadis asli Banjarnegara ini pun memiliki tips serupa dengan Arin. “Mahasiswa harus bisa seimbang antara kuliah dan organisasi atau bekerja. Softskilltidak bisa berkembang hanya dengan mengikuti kuliah. IPK hanya bisa mengantarkan kita sampai bangku interviu. Selanjutnya, kepribadian yang berperan,” pesannya.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I FE UNY Nurhadi, M.M., sebanyak 60 peserta dinyatakan lulus dalam Yudisium periode Januari 2015 di FE UNY. Dihadiri jajaran dekanat dan kajur kaprodi di lingkungan FE, upacara Yudisium berjalan penuh khidmat. Sebanyak 17 peserta meraih predikat Dengan Pujian, dan sebagai peraih IPK tertinggi dalam periode ini, Arin memimpin rekan-rekannya membacakan Prasetya Alumni.

“Inilah klimaks perjuangan kalian selama kuliah. Tetapi, ini juga menjadi awal kalian dalam berjuang di tingkat selanjutnya. Dunia usaha menanti kalian. Bekali diri dengan kepribadian yang baik. Selamat, proviciat!” pesan Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam arahannya. (Fadhli)